Cara beternak blackthroat

Burung Blackthroat

Cara beternak blackthroat – Blackthroat atau yellow-rumped seedeater (Serinus atrogularis) adalah salah satu burung kicauan dari jenis Fringilidae atau kenari. Burung blackthroat berasal dari benua Afrika, dengan ciri-ciri pada bagian lehernya terdapat warna hitam sehingga sekilas seperti menghunakan dasi di lehernya.

Untuk menjadi peternak yang baik, Anda harus memahami dulu beberapa karakter blackthroat. Burung ini mempunyai sifat poligami. Artinya, seekor burung jantan dapat mengawini beberapa ekor burung betina. Dalam konteks penangkaran, hal ini sebenarnya menguntungkan, sebab dapat menghemat stok induk jantan.

Peternak blackthroat juga berkesempatan melakukan berbagai eksperimen, mengingat burung ini dapat disilangkan dengan spesies lain yang masih memiliki hubungan kekerabatan sangat dekat. Biasanya blackthroat bisa disilangkan dengan burung sanger, mozambik, dan beberapa jenis finch lainnya.

Blackthroat juga dikenal sebagai salah satu jenis burung yang mudah dimaster dengan suara burung lain, atau audio mp3. Hal inilah yang menjadikan burung ini tetap digemari sejumlah kicaumania, kina kini sudah tidak mempunyai kelas tersendiri dalam lomba atau latber seperti di masa lalu.

Memilih calon induk

Secara umum, calon induk yang baik (jantan dan betina) harus memiliki beberapa kriteria berikut ini:

  • Sehat, mulus, dan tidak cacat
  • Sorot matanya tajam
  • Lincah atau aktif bergerak
  • Sudah mencapai umur dewasa kelamin.

Blackthroat jantan ataupun betina biasanya telah mencapai dewasa kelamin pada umur 6-8 bulan. Jika Anda mau bersabar, masa penjodohan sebaiknya dikerjakan pada umur 1 tahun, sehingga organ reproduksinya sudah benar-benar matang.

Bila dijodohkan dan dikawinkan pada masa-masa awal dewasa kelamin, kedua induk tetap dapat kawin. Induk betina pun tetap dapat bertelur. Tetapi kemungkinan kegagalan penetasan masih tinggi, walau ada juga pasangan muda yang tidak bermasalah (tergantung karakter individu). Tetapi lebih aman bila penjodohan dikerjakan ketika kedua induk berumur 1 tahun.

Perawatan induk dalam penangkaran

Perawatan harian untuk induk yang ada di dalam kandang penangkaran sebetulnya hampir sama dengan perawatan harian untuk blackthroat piaraan di rumah.

Blackthroat sama seperti kenari, makanan utama blackthroat ialah biji-bijian, sayuran, dan beberapa makanan tambahan ( EF ). Pakan biji-bijian dapat Anda buat sendiri dari berbagai jenis pakan kenari, dengan formula sebagai berikut:

  • Jewawut : 40 %
  • Milet: 5 – 10 %
  • Cannary seed: 35 %
  • Biji sawi: 5 – 10 %
  • Niger seed: 2 %
  • Biji lobak: 3 %.

Jika Anda mengalami permasalahan dalam penjodohan, terutama karena calon induk jantan dan calon induk betina sulit berjodoh, silakan melakukan terapi sebagai berikut:

  • Pisahkan dulu induk jantan dan induk betina
  • Induk jantan dan betina diterapi dengan suplemen
  • Setelah 1-2 minggu, kedua calon induk bisa dijodohkan kembali.

Permasalahan dalam beternak blackthroat

Masalah umum yang sering terjadi dalam penangkaran burung blackthroat antara lain:

  • Burung susah atau tidak mau berjodoh.

Sering terjadi di mana blackthroat yang tidak mau dipasangkan dengan pasangannya. Kendala ini dapat diatasi dengan terlebih dulu menjodohkan burung dalam kandang yang dibatasi dengan sekat pemisah. Tangkringan yang dipakai pun harus sejajar. Setelah 1 – 2 minggu, sekat dapat diangkat dan burung biasanya akan cepat berjodoh.

  • Induk betina sering membuang telur.

Hal ini  terjadi karena indukan merasa terganggu, misalnya oleh burung jantan ataupun oleh suara burung lain atau suara berisik lain di sekitar sarangnya. Caramengatasinya adalah mengangkat burung jantan, atau memisahkan burung lain yang kebetulan berada di dekat kandang penangkaran, sehingga suasana kandang menjadi lebih tenang. Terkadang, hal ini dapat juga disebabkan banyak kutu / tungau pada bahan sarang, sehingga induk betina sering gelisah. Sebaiknya periksa apakah sarangnya dipenuhi kutu atau tungau.

  • Induk jantan suka mengacak-acak sarang.

Untuk mengatasi pejantan yang suka mengacak-acak sarang, Anda dapat menyediakan satu sarang alternatif selain yang sudah digunakan oleh induk betina.

  • Induk tidak mau mengerami telur.

Cara mengatasinya adalah burung jantan dapat diangkat dan dipindahkan untuk dikawinkan dengan betina lainnya (jika ada). Kurangi porsi pemberian EF dan lebih memperbanyak sayuran untuk mengurangi birahi berlebihan.

  • Induk sering mematuki telur.

Hal ini tidak akan terjadi bila Anda memberikan multimineral.

  • Induk tidak mau meloloh anaknya.

Sama halnya dengan induk betina yang membuang telurnya, hal ini karena suasana kandang tidak tenang atau kurang nyaman.

  • Induk jantan memakan anaknya.

Tidak jarang induk jantan memakan anakannya. Untuk mencegah hal ini, induk jantan dapat dipisahkan dari kandang penangkaran. Jadi, biarkan induk betina mengasuh sendiri anaknya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *