
Cara budidaya murai batu – Budidaya burung pada masa ini sudah mulai di senangi oleh masyarakat Indonesia, khususnya para penghobi yang akrab dengan sebutan kicaumania, tetapi banyak yang belum memahami cara menangkar yang baik sehingga kadangkala hasil yang di dapat pun kurang memuaskan.
Pada kali ini kami coba membahas salah satu jenis burung yang di gemari kicaumania baik di lomba latber (latihan bersama) maupun di kontes nasional yaitu jenis murai Batu. Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan bagi yang baru memulai untuk budidaya. Mari kita simak bersama sama langkah-langkah budidaya murai batu di bawah ini.
Menyiapkan penjodohan burung murai batu
Setelah dipilih calon-calon indukan yang baik, langkah pertama adalah memperkenalkan suara/kicauan indukan jantan serta indukan betina terlebih dulu. Caranya dengan meletakkan keduaburung tersebut didalam sangkar gantung yang terpisah. Usahakan ada didalam satu area supaya suara/kicauan mereka dapat saling terdengar. Jangan memperlihatkan kedua burung terlebih dulu. Di sini manfaat kain penutup sangkar (kerodong) bertindak.
Setelah terjadi saling sahutan, biarlah sampai irama kicauan mereka selaras (umumnya dibutuhkan waktu lebih kurang 2 sampai 3 hari, tetapi ini juga tidak mutlak, bergantung keadaan dilapangan). Didalam keadaan ini disarankan untuk memberian pakan hidup serta nutrisi yang cukup supaya burung mencapai puncak birahi, hingga mempermudah proses penjodohan.
Setelah ada keseimbangan irama kicauan di antara mereka, pertemukan mereka dengan bagian gradual sebagai berikut :
- Buka kerodong dengan jarak pada keduasangkar berjauhan + 4 meter. Janganlah terburu-buru untuk segera mempertemukan mereka. Karena indukan jantan dapat menyerang apalagi dapat membunuh indukan betina. Aktivitas menjodohkan ini bisa berlangsung berhari-hari, apalagi didalam hitungan minggu.
- Setelah proses ini jalan dengan baik serta terjadi kemajuan satu sama lain, letakkan sangkar lebih dekat lagi. Misalnya persempit jarak sangkar mereka jadi 1 meter – 2 meter. Umumnya jika kedua burung telah saling pas, individu jantan bisa menunjukkan bahasa tubuh, seperti mengibas-kibaskan ekornya serta menampilkan nada yang merdu untuk menarik perhatian burung betina.
- Jika reaksi indukan betina hanya berdiam diri diatas tangkringan saja, itu mengisyaratkan burung belum siap untuk kawin. Proses ini membutuhkan kesabaran.
- Jika reaksi indukan betina mengambil posisi membungkuk serta melebarkan keduasayapnya, itu mengisyaratkan ia telah benar-benarsiap untuk kawin.
- Jika kondisi seperti point diatas, segera masukkan keduaindukan didalam kandang penangkaran yang besar. Keluarkan betina dari didalam sangkar, tetapi indukan jantan usahakan masih di dalam sangkar yang digantung didalam kandang besar. Biarlah proses penjodohan ini berlanjut sampai indukan betina benar-benar siap untuk dikawinkan. umumnya indukan betina bisa kerap hinggap di sekitar sangkar indukan jantan.
- Setelah fase penjodohan menunjukkan kemajuan yang baik, Anda tak perlu cemas untuk mengeluarkan indukan jantan dari sangkar gantung.
Jika burung sudah diletakkan berbarengan, mereka bisa cepat lakukan kegiatan perkawinan. Setelah ini berlangsung, indukan betina bisa membangun sarangnya kurun waktu 1 hari serta bisa mulai bertelur pertama kali setelah hari-hari selanjutnya. Telur pertama, keduaserta ketiga umumnya merupakan telur yang tidak berproduksi/tidak menetas ( infertilitas ).
Betina murai batu menyusun sarang
Seringkali, jika kedua pasangan memasuki waktu reproduksi, perkawinan tidak dilangsungkan dengan cepat (tidak terburu-buru), sampai indukan jantan benar-benarterima indukan betina setelah terlebih dulu terjadi proses penjodohan. Indukan jantan bisa tampak atraktif serta bernyanyi merdu di depan indukan jantan, seolah olah ingin menyebutkan bahwa saya seorang gentlemen. Burung jantan akan memeriksa kotak sarang. Dia ingin melihat apakah kotak sarangnya akan jadi area yang nyaman. Berikut ia bisa masuk ke didalam kotak sarang dan mencermati dengan seksama untuk waktu yang lama, lalu berkicau dengan pelan seolah memanggil induk betina serta menyuruhnya masuk ke didalam kotak sarang.
Bila induk jantan meninggalkan kotak sarang, induk betina bisa memeriksa kenyamananya, tepai ia jarang keluar dari kotak sarang sebelum saat sang jantan benar-benar membangun sarangnya. Idealnya, burung mesti membangun sarangnya sekian hari setelah saling mengetahui. Umumnya induk jantan yang mulai menyusun sarang. setelah separuh dari sarang terkumpul, induk betina dapat secepatnya keluar sarang serta mulai menyelesaikan sarangnya.
Umumnya, setelah 2 hari berlangsung sarang dapat selesai serta induk betina dapat beristirahat. Setelah lebih kurang 4 hari, induk betina dapat mulai bertelur. Didalam 1 hari ia bisa bertelur sekali. Jumlah telur yang dapat dierami 3 dampai 4 telur. Apalagi ada yang sampai berjumlah 5 telur. Waktu jumlah telur telah meraih 3 butir, induk betina umumnya telah mulai lakukan pengeraman.