Burung Kaso-kaso (Timalia pileata), atau dikenal sebagai Tepus Gelagah dan Kidangan, adalah burung kicau Asia yang kurang populer namun memiliki suara merdu dan karakter unik. Meskipun jarang dipelihara, burung ini menjadi favorit kicaumania berkat kemudahan perawatannya dan kicauan lantangnya. Pemilihan makanan menjadi kunci utama untuk menjaga kesehatan, stamina, dan kualitas suaranya. Simak panduan lengkapnya berikut ini!
1. Profil Singkat Burung Kaso-Kaso
Sebelum membahas makanan, kenali dulu ciri fisik dan habitat alaminya:
- Ciri fisik: Panjang tubuh 17 cm, mahkota merah, alis putih dengan garis hitam tebal, bulu coklat kemerahan di punggung, dan perut abu-abu.
- Habitat: Hidup di semak belukar, rerimbunan tumbuhan bawah, dan dataran rendah hingga tinggi (hingga 1.500 mdpl) di Asia, termasuk Jawa Barat, Indonesia.
- Subspesies: Terdapat 6 subspesies, salah satunya (Timalia pileata pileata) endemik Jawa.
2. Makanan Alami di Habitat Liar
Di alam, Kaso-kaso adalah pemakan serangga (insectivorous) yang aktif berburu di semak belukar. Makanan utamanya meliputi:
- Serangga kecil: Jangkrik, ulat, laba-laba, dan larva.
- Buah-buahan: Dikonsumsi sesekali saat serangga langka, terutama buah yang jatuh di tanah.
Burung ini juga berperan sebagai pembersih ekosistem dengan mengontrol populasi serangga.
3. Rekomendasi Makanan untuk Burung Kaso-Kaso Peliharaan
Agar Kaso-kaso rajin berkicau dan sehat, kombinasikan pakan berikut:
A. Pakan Utama: Voer Berkualitas
- Pilih voer dengan protein minimal 18% untuk memenuhi kebutuhan energi.
- Tips unik: Beberapa Kaso-kaso memiliki kebiasaan mencelupkan voer ke air sebelum dimakan. Pastikan cepuk air selalu bersih untuk mencegah bakteri.
B. Extra Fooding (EF) Wajib
- Jangkrik: Berikan 3–5 ekor/hari setelah mandi atau diangin-anginkan. Pilih ukuran kecil agar mudah dicerna.
- Ulat Hongkong: Batasi 1–2 ekor/hari sebagai sumber protein tambahan. Hindari overfeeding karena tinggi lemak.
- Kroto: Berikan ½ sendok teh 2–3 kali/minggu di pagi hari. Kroto meningkatkan stamina dan kualitas kicauan.
C. Buah-buahan (Opsional)
- Pisang atau pepaya bisa diberikan sebagai variasi. Pastikan buah segar dan tidak terlalu matang untuk menghindari fermentasi.
4. Jadwal Pemberian Makan Harian yang Ideal
Ikuti rutinitas ini untuk hasil maksimal:
- Pagi (06.00–07.00):
- Berikan kroto sebelum mandi.
- Mandikan burung dengan spray atau biarkan mandi di cepuk air.
- Setelah Mandi (08.00–09.00):
- Jemur 1–2 jam sambil berikan jangkrik.
- Siang/Sore (12.00–15.00):
- Tambahkan ulat hongkong dan voer segar.
- Malam (18.00):
- Pastikan voer tersedia, bersihkan sisa makanan di kandang.
5. Tips Perawatan Tambahan untuk Hasil Optimal
- Kandang besar: Gunakan sangkar berukuran luas dengan tenggeran ganda (sejajar atau menyilang) untuk menunjang aktivitasnya yang tinggi.
- Kebersihan: Bersihkan cepuk air dan makanan setiap hari untuk mencegah penyakit pencernaan.
- Jemur rutin: Penjemuran pagi meningkatkan metabolisme dan kesehatan bulu.
6. Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari
- Memberikan kroto berlebihan: Kroto bersifat “panas” dan bisa membuat burung over birahi jika diberikan setiap hari.
- Mengabaikan kebersihan air: Air kotor akibat voer yang dicelupkan berisiko menyebabkan diare.
- Pakan monoton: Variasikan EF dan buah untuk mencukupi nutrisi harian.
7. Perbedaan Makanan Jantan vs Betina
- Jantan: Butuh porsi EF lebih besar untuk menjaga stamina berkicau.
- Betina: Batasi EF selama masa bertelur (Februari–September) untuk mencegah obesitas.
8. FAQ Seputar Makanan Burung Kaso-Kaso
Q: Apakah Kaso-kaso bisa makan voer biasa?
A: Bisa, tetapi pastikan voer berkualitas tinggi dengan kandungan protein minimal 18%.
Q: Berapa kali sehari Kaso-kaso harus diberi makan?
A: 2–3 kali sehari dengan jadwal teratur (lihat poin 4).
Q: Bagaimana cara meningkatkan variasi suara kicauannya?
A: Kombinasikan EF kaya protein (jangkrik, kroto) dengan pemasteran menggunakan rekaman suara burung lain
Penutup: Jadikan Kaso-Kaso Burung Masteran Andalan!
Dengan pola makan seimbang dan perawatan konsisten, Kaso-kaso bisa menjadi burung kicau yang rajin dan berstamina. Manfaatkan informasi di atas untuk mengoptimalkan potensinya, dan jangan lupa memantau respons burung terhadap jenis pakan tertentu.