Cara merawat anakan murai batu – Jika Anda adalah seorang penggemar burung murai batu berarti sama dengan saya. Nah, ngomong-ngomong murai batu bagaimana jika kita bicara masalah bagusan mana sih burung murai batu tangkaran atau liar? Tentu bagusan yang tangkaran jika untuk lomba ya, nah sebaiknya kapan sebaiknya Anda membeli bibitan alias piyikan atau trotolan burung murai batu? Umur berapakah yang paling tepat? Jika saya pribadi sebaiknya Anda membelinya sebelum anakan murai batu itu bisa bertengger, lebih bagus lagi paling tidak berumur 1 minggulah.
Tapi jika Anda terlalu sibuk bisa beli yang sudah bertengger mungkin berumur 4 mingguan lah, sedang bagi Anda yang punya banyak waktu luang belilah yang satu mingguan. Cara pelolohan untuk yang satu mingguan 2 jam sekali lakukan lolohan, tapi jika dirasa kurang tepat Anda bisa melolohnya 1 jam sekali sampai burung berumur 3 minggu. Tapi ingat jangan sampai kekenyangan lohat temboloknya yang penting terisi makanan.
Untuk pakan lolohannya sendiri Anda bisa gunakan voer halus campus air sampai umur 3 mingguan, atau jika ada kroto berikan voer campuran kroto dan ulat hongkong 5 ekor yang sudah di potong kecil. Setelah burung berumur 1 bulan Anda bisa melatihnya dengan voer kering, kroto, ulat hongkong tapi letakkan di tempat yang berbeda, Anda masih bisa melolohnya dengan frekwensi pagi, siang, sore.
Saat berumur 2 bulan Anda mulai bisa melatihnya makan jangkrik pagi dan sore 2 ekor tapi hilangkan kaki dan kepalanya. Oh ya jika mau memaster silahkan master burung dari umur 1 bulan. Untuk voer basah sendiri harus sekali pakai, jika mau makan lagi buatkan yang baru, berikan vitamin setiap 1 minggu 3 kali. Saat burung mu berumur kurang lebih 4 bulan dia akan mabung dan jadilah murai muda. Saat berumur segini, kurangi porsi ulat seminggu 3 kali dan perbanyak jangkrik 5 ekor pagi dan sore. Anda bisa melakukan percobaan setelan setelah burung berumur diatas 4 bulan. Saran dari saya jika mau di bawa ke arena latian bersama burung sebaiknya berumur diatas 7 bulan.