Cara Ternak Ayam Kampung Sistem Umbaran: Hemat Biaya, Untung Maksimal

Salah satu metode ternak ayam kampung yang paling populer di kalangan peternak tradisional maupun pemula adalah sistem umbaran. Metode ini memungkinkan ayam berkeliaran bebas di lahan terbuka pada siang hari, dan dikandangkan di malam hari. Selain hemat biaya, sistem ini juga dikenal ramah lingkungan dan membuat ayam lebih sehat secara alami.

Artikel ini akan membahas secara lengkap cara ternak ayam kampung sistem umbaran, mulai dari persiapan kandang, pemilihan bibit, manajemen pakan, hingga strategi panen dan pemasaran. Yuk, kita mulai!


1. Apa Itu Sistem Umbaran?

Sistem umbaran adalah metode pemeliharaan ayam kampung dengan membiarkan ayam bebas mencari makan di sekitar lingkungan atau pekarangan. Ayam hanya dikandangkan pada malam hari atau saat cuaca ekstrem.

Keunggulan sistem ini antara lain:

  • Biaya pakan lebih hemat
  • Ayam lebih aktif dan sehat
  • Risiko stres rendah
  • Rasa daging lebih gurih dan padat

Sistem ini sangat cocok bagi Anda yang memiliki lahan kosong di sekitar rumah atau kebun.


2. Pemilihan Bibit Ayam Kampung yang Cocok

Untuk ternak umbaran, pilih bibit ayam kampung yang kuat dan tahan terhadap perubahan cuaca. Beberapa jenis ayam kampung yang cocok:

  • Ayam kampung asli: Memiliki daya tahan tinggi, cocok untuk alam terbuka.
  • Ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan): Pertumbuhan cepat dan produktif.
  • Ayam joper (jowo super): Cocok untuk usaha ayam pedaging sistem umbaran.

Pastikan ayam sehat, tidak cacat, dan lincah. Pilih indukan betina dan jantan jika ingin beternak secara berkelanjutan.


3. Persiapan Kandang Umbaran yang Sederhana

Meski sistem umbaran membiarkan ayam bebas di siang hari, kandang tetap dibutuhkan sebagai tempat istirahat dan bertelur.

Tips membuat kandang sistem umbaran:

  • Gunakan kandang dari bambu atau kayu yang sederhana tapi kokoh.
  • Pastikan sirkulasi udara lancar dan terhindar dari angin langsung.
  • Beri alas jerami atau sekam untuk kenyamanan.
  • Tambahkan tempat bertelur di pojok kandang.
  • Sediakan pagar pembatas jika ingin membatasi area umbaran.

Kandang tidak perlu mahal, cukup bersih dan nyaman untuk istirahat malam.


4. Pakan Ayam Kampung Sistem Umbaran

Salah satu keunggulan sistem umbaran adalah penghematan biaya pakan. Ayam akan mencari pakan alami sendiri seperti:

  • Serangga (belalang, jangkrik)
  • Rumput dan daun-daunan
  • Sisa dapur (nasi, sayuran)

Namun tetap perlu diberikan pakan tambahan agar pertumbuhan optimal:

  • Dedak halus + jagung giling
  • Konsentrat murah atau fermentasi limbah pertanian
  • Vitamin alami dari ramuan herbal (kunyit, temulawak, jahe)

Berikan pakan tambahan di pagi dan sore hari, lalu biarkan ayam mencari pakan sendiri di siang hari.


5. Manajemen Kesehatan dan Pencegahan Penyakit

Meskipun ayam kampung umbaran lebih tahan penyakit, tetap diperlukan manajemen kesehatan yang baik.

Langkah-langkah perawatan ayam umbaran:

  • Vaksinasi ND (Newcastle Disease) saat usia 7 hari
  • Bersihkan kandang minimal 2 kali seminggu
  • Gunakan desinfektan alami (larutan sereh, air cuka)
  • Isolasi ayam yang terlihat sakit
  • Tambahkan herbal seperti daun pepaya dan bawang putih ke dalam pakan

Ayam yang aktif di luar kandang berisiko lebih kecil stres, namun tetap perlu pengawasan agar tidak terkena penyakit dari lingkungan.


6. Waktu Panen dan Strategi Penjualan

Ayam kampung umbaran biasanya bisa dipanen pada usia 70–90 hari, tergantung jenis dan asupan pakan. Ciri ayam siap panen:

  • Berat badan mencapai 1,2–1,5 kg
  • Daging padat dan berotot
  • Nafsu makan mulai menurun

Tips pemasaran ayam kampung sistem umbaran:

  • Jual langsung ke konsumen atau restoran
  • Pasarkan sebagai “ayam kampung organik bebas kandang”
  • Gunakan media sosial dan komunitas lokal
  • Tawarkan sistem pre-order untuk menjaga kestabilan penjualan

Harga ayam kampung umbaran biasanya lebih tinggi karena dianggap lebih sehat dan alami.


7. Estimasi Modal dan Keuntungan

Berikut estimasi sederhana untuk ternak ayam kampung sistem umbaran 50 ekor:

Komponen Biaya Estimasi
Bibit ayam kampung Rp1.250.000
Kandang sederhana Rp750.000
Pakan tambahan 3 bulan Rp1.500.000
Vitamin dan vaksinasi Rp250.000
Total Biaya Rp3.750.000

Jika dipanen dan dijual seharga Rp40.000 per ekor, potensi pendapatan:

50 ekor × Rp40.000 = Rp2.000.000 (per siklus panen, tidak termasuk indukan yang terus bertelur).

Dalam skala besar, sistem umbaran bisa memberi margin keuntungan yang cukup tinggi.


Kesimpulan

Ternak ayam kampung sistem umbaran adalah solusi ideal bagi peternak rumahan maupun pemula yang ingin usaha ternak dengan modal minim, risiko rendah, dan tetap menguntungkan. Dengan manajemen yang baik dan pakan yang cukup, ayam dapat tumbuh sehat, daging lebih berkualitas, dan permintaan pasar pun tinggi.

Mulailah dari skala kecil, manfaatkan lahan pekarangan, dan rasakan manfaatnya!


FAQ Tentang Ternak Ayam Kampung Sistem Umbaran

Q: Apakah sistem umbaran cocok untuk lahan sempit?
A: Cocok, selama ayam bisa tetap bergerak bebas. Gunakan sistem setengah umbaran dengan pagar pembatas.

Q: Apakah ayam umbaran lebih tahan penyakit?
A: Ya, karena lebih aktif dan jarang stres, tapi tetap perlu vaksinasi dan perawatan.

Q: Apa kekurangan sistem umbaran?
A: Sulit dikontrol jika tanpa pagar, serta potensi gangguan dari hewan liar atau tetangga.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *