Industri peternakan merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Banyak jenis hewan ternak yang dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, hingga bahan industri. Memahami jenis-jenis hewan ternak bisa membantu Anda menentukan pilihan usaha peternakan yang tepat.
Berikut adalah 20 hewan ternak paling populer yang bisa dijadikan referensi untuk usaha peternakan Anda, lengkap dengan manfaat dan potensi bisnisnya.
1. Sapi
Sapi adalah hewan ternak utama untuk produksi daging dan susu. Di Indonesia, jenis sapi populer antara lain sapi limosin, sapi PO, dan sapi bali. Daging sapi memiliki pasar luas, baik lokal maupun ekspor.
2. Kambing
Kambing banyak diternakkan untuk daging, susu, dan kulitnya. Jenis kambing seperti kambing etawa dan kambing kacang sangat populer. Budidayanya relatif mudah dan cepat berkembang biak.
3. Domba
Sering disamakan dengan kambing, domba lebih unggul dalam produksi daging dan wol. Domba garut merupakan jenis domba asli Indonesia yang juga dijadikan hewan aduan.
Baca juga: Tips Sukses Ternak Domba Skala Rumahan
4. Ayam Kampung
Ayam kampung menjadi primadona untuk daging dan telur organik. Permintaannya tinggi karena rasanya yang lebih gurih dan dianggap lebih sehat.
5. Ayam Broiler
Ayam ras pedaging atau broiler diternakkan secara massal. Dalam waktu 40 hari, ayam broiler sudah siap panen. Bisnis ini cocok untuk skala besar.
6. Ayam Petelur
Fokus utama ayam petelur adalah produksi telur. Ayam jenis ini mampu bertelur setiap hari dan sangat efisien dalam hal pakan.
7. Bebek (Itik)
Bebek sangat produktif menghasilkan telur dan daging. Bebek petelur seperti bebek mojosari sangat cocok untuk usaha telur asin.
8. Burung Puyuh
Puyuh adalah ternak kecil yang cepat bertelur. Dengan ukuran kandang minimal, bisnis puyuh cocok untuk skala rumahan.
9. Kerbau
Kerbau digunakan untuk tenaga kerja pertanian, daging, dan susu. Populasinya banyak ditemukan di wilayah pedesaan dan persawahan.
10. Kelinci
Selain untuk peliharaan, kelinci juga diternakkan untuk daging dan bulu. Daging kelinci dikenal rendah lemak dan tinggi protein.
11. Babi
Babi merupakan hewan ternak utama di wilayah mayoritas non-Muslim. Dagingnya dikonsumsi luas di banyak negara.
12. Kuda
Meski jarang dikonsumsi, kuda banyak digunakan untuk transportasi, olahraga, dan pariwisata. Jenis kuda lokal seperti kuda Sumbawa punya nilai budaya tinggi.
13. Angsa
Angsa menghasilkan daging dan telur berukuran besar. Suaranya yang keras juga sering dimanfaatkan sebagai “penjaga” alami di pekarangan.
14. Burung Merpati
Merpati bisa diternakkan sebagai hobi, lomba, atau konsumsi. Beberapa jenis merpati hias memiliki harga jual tinggi.
15. Lebah
Lebah diternakkan untuk madu, propolis, dan lilin lebah. Ternak lebah membutuhkan teknik khusus namun hasilnya sangat menjanjikan.
16. Ikan Lele
Lele adalah ikan air tawar yang sangat mudah dibudidayakan, baik di kolam tanah maupun galon. Dagingnya digemari karena murah dan mudah diolah.
Baca juga: Cara Ternak Lele di Galon yang Praktis dan Efisien
17. Ikan Nila
Nila adalah ikan yang pertumbuhannya cepat dan memiliki rasa daging yang gurih. Cocok untuk pemula yang ingin mulai budidaya ikan air tawar.
18. Ikan Gurame
Gurame memiliki harga jual tinggi di pasaran. Masa panennya memang lebih lama dibanding lele atau nila, namun permintaan tetap tinggi.
19. Ulat Hongkong
Biasanya dibudidayakan untuk pakan burung atau reptil, tetapi kini mulai diminati sebagai bahan baku makanan alternatif berprotein tinggi.
20. Kroto (Telur Semut Rangrang)
Kroto sangat dicari untuk pakan burung kicau. Budidayanya membutuhkan ketelatenan, tetapi keuntungannya tinggi karena harga kroto bisa mencapai Rp100.000/kg.
Baca selengkapnya: Panduan Budidaya Kroto untuk Pemula
Tips Memilih Hewan Ternak yang Tepat
Sebelum memulai usaha peternakan, perhatikan hal-hal berikut:
- Ketersediaan lahan dan modal
- Target pasar (daging, telur, hobi, hias)
- Kemampuan dalam merawat dan manajemen ternak
- Kondisi iklim dan lingkungan
Kesimpulan
Dari 20 jenis hewan ternak di atas, Anda bisa memilih mana yang paling sesuai dengan kondisi dan tujuan usaha Anda. Baik ternak darat seperti sapi dan ayam, maupun ternak air seperti ikan lele dan nila — semua memiliki peluang yang besar bila dikelola dengan baik. Jangan lupa untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi peternakan agar usaha semakin efisien dan menguntungkan.